UA-72643545-1

Photo

Sunday 25 January 2015

Senandung Gulali dalam sebuah foto


Gulali. Manis. Khas. Mungkin saat tulisan ini dibuat, saya sedang bernostalgia. Bernostalgia dengan jajanan jaman dulu. Makanan ini mempunyai rasa yang manis. Terbuat dari gula pasir yang dipanaskan dalam sebuah wadah yang berbentuk silinder. Dulu saya sangat terkesan dengan cara pembuatan makanan ini. Kok bisa, gula pasir setelah diputar-putar diatas sebuah pemanas, tiba-tiba bisa menjadi berbentuk kapas. Lalu Abang penjualnya dengan sigap akan segera "menggulung" kapas-kapas tersebut dalam sebatang lidi. Dan biasanya makanan ini dijual di sekolah dasar  penulis jaman dulu. "Kapas-kapas" yang terasa manis ini akan segera habis dimulut dengan menyisakan sisa-sisa agak lengket di sekitar bibir. Hmmm...nyamiiiiiiiii.......

Dan tak disangka, saya menemukan penjaja gulali ini. Gila. Saya pikir sudah tidak ada pedagang makanan ini. Mengingat, saya selalu melihat gulali yang sudah dibungkus rapi dalam plastik lalu dijajakan tanpa membawa panci silinder yang khas itu. Asli, saya pikir ini makanan sudah termasuk jajanan langka !. Tapi bersyukurlah, saya bisa menemukan kembali. Yang saya salut selain makanan ini mempunyai rasa khas, juga cara membuat makanan ini. Prosesnya.


Gulali jaman dulu mungkin agak sedikit berbeda dengan yang saya temukan. Walau bahan dasarnya masih sama-sama gula pasir, tapi rupanya ada penambah variasi sendiri dalam hal rasa, yaitu dengan menambahkan permen dengan berbagai rasa. Lalu, dulu, dalam memutar panci berbentuk silinder itu adalah dengan cara menggenjot pedal yang terhubung dengan silinder pemanas agar bisa berputar. Kalau sekarang, ternyata sudah menggunakan tenaga aki yang dihubungkan ke dinamo lalu dinamo tersebut dihubungkan dengan wadah silinder pemanas gula. Tinggal tekan tombol on/off untuk menyalakan atau mematikan silinder pemanasnya.


 Pedagang Gulali



 Silinder pemanas yang sudah diisi dengan gula pasir dan permen

















 Lalu pemanas silinder akan diputar, dan dalam sekejap gula dan permen tersebut akan berubah menjadi kapas-kapas manis ini.














 Nah, inilah yang membuat berbeda antara gulali jaman dulu dengan jaman sekarang. Yaitu ditambahkannya permen dengan berbagai rasa. Bisa permen rasa strawbery, mint, kopi, dll.





















Yup....selesai sudah dan siap santap.

























Gulali kapas. Jenis jajanan yang entah Sampai kapan  bisa bertahan. Yang jelas jajanan ini menurut versi saya sudah langka. 


Teks & Foto : Farid Syamsuri



No comments:

Post a Comment